Halaman

Jumat, 11 November 2011

Kopi Nambangan Aroma Bidadari


Menikmati Malam di kampung Pesisir pantai kenjeran tidak jauh berbeda dengan kampung halamanku. nikmatnya kopi sambil ngobrol bareng teman diantara kesibukan nelayan yang bersiap - siap untuk melaut. Warung kopi mungil seorang teman di tengah kampung yang menjadi salah satu tempat berbagi baik pemuda dan maupun orang tua akan pengalaman mereka.

Hari tak terasa berganti, dini hari yang dingin karena terpaan angin pantai diiringi suara deburan ombak tidak membuat semangat para istri yang menyambut kedatangan suami mereka merapat di pelabuhan kampung sambil membawa ikan hasil tangkapannya.

Kesibukan para istripun masih sangat panjang karena mereka harus memisahkan ikan tangkapan tersebut dengan sampah - sampah yang ikut terbawa jaring. sebuah pemandangan yang sangat miris ku lihat, separuh dari hasil tangkapan itu hanya berupa sampah yang asalnya dari sungai surabaya yang bermuara di selat madura, buangan sampah dari kapal - kapal besar antar pulau maupun kapal feri yang merupakan angkutan antar pulau madura dan Surabaya. Rasa ngantuk yang tidak bisa ditahan lagi membuatku harus memejamkan mata sejenak untuk melepaskan rasa lelah.

Pagi hari sebelum ku melanjutkan perjalananku suguhan kopi Nambangan dari teman mengawali pagi itu menuju salah satu kereta api yang ada dikota Surabaya. Sampai di Stasiun sambil menunggu keberangkatan kereta ku sempatkan lagi menikmati secangkir kopi di depan stasiun bersama teman yang mengantarku diantara sopir angkutan umum dan pengayuh becak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar